![]() |
Jumpa pers tentang pelaksanaan bazar di Aula Diskominfotik Sumbar, Rabu (19/3/2025). Ist |
PADANG-Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar jumpa pers terkait pelaksanaan bazar, ketersediaan bahan pangan, dan kestabilan harga kebutuhan pokok pada bulan Ramadan dan Idulfitri 1446 H.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (19/3/2025) di Aula Diskominfotik Sumbar.
Pj Sekda Sumbar Yozarwardi Usama Putra menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar akan menyelenggarakan bazar Ramadan pada 24-27 Maret 2025 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dengan dukungan dari Disperindag Sumbar.
"Bazar ini akan diikuti oleh sekitar 100 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di sektor kuliner dan fashion. Mereka akan mendisplay barang dan peralatan secara mandiri, sedangkan kami menyediakan tenda," ungkapnya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di kompleks Kantor Gubernur Sumbar dengan tujuan utama memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat terhadap bahan-bahan pokok dengan harga terjangkau, terutama selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
"Kondisi menjelang dan saat Ramadan hingga Idulfitri ini sebenarnya agak rentan dari sisi harga dan ketersediaan. Melalui penyelenggaraan bazar ini, kami berupaya memfasilitasi akses masyarakat terhadap bahan pokok yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau," tambahnya.
Yozarwardi menyampaikan bahwa pada Senin (17/3/2025), Pemprov Sumbar telah mengadakan rapat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk membahas ketersediaan bahan pokok di Sumbar.
"Melalui penyelenggaraan bazar ini, kami ingin menyampaikan bahwa ketersediaan bahan pokok di Sumbar secara umum dalam kondisi aman. Komoditas seperti beras, jagung, bawang, cabai, daging, telur, gula pasir, dan minyak goreng tersedia dengan cukup," jelas Yozarwardi.
Meski demikian, Yozarwardi mengakui bahwa terjadi fluktuasi harga pada beberapa komoditas. "Untuk minyak goreng, harganya mengalami penurunan meskipun masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara itu, mulai muncul tren kenaikan harga untuk beberapa komoditi seperti daging ayam broiler, gula pasir curah, beras medium, dan beras premium," ujarnya.
"Ini merupakan tren kenaikan yang wajar menjelang Ramadan. Mudah-mudahan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Dinas Pangan dan stakeholder lainnya dapat mengendalikan harga sehingga tetap terjangkau oleh masyarakat," imbuhnya.
Dalam upaya mengatasi kenaikan harga bahan pokok, Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur terkait antisipasi kenaikan harga bahan pokok.
Isi SE tersebut antara lain mengimbau untuk mengantisipasi kenaikan harga dengan memfokuskan distribusi kepada para pengecer di pasar rakyat, meningkatkan produksi selama Ramadan dan Idulfitri, serta meningkatkan pengawasan demi kelancaran distribusi sesuai HET.
"Upaya mitigasi ini telah dilakukan secara berlapis mulai dari pusat hingga ke daerah. Pemprov Sumbar bersama Perum Bulog juga sudah melakukan kegiatan tersebut dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di tingkat konsumen selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri," jelas Yozarwardi.
Pemprov Sumbar juga telah menerima surat dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang ditujukan kepada Perum Bulog untuk penugasan stabilisasi pasokan dan harga pangan beras di tingkat konsumen pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN).
Selain itu, Pemprov Sumbar juga menerima surat dari Menteri Dalam Negeri terkait atensi proyeksi pasar HKBN. "Sebagai tindak lanjut, kami akan melakukan operasi pasar. Kami juga sudah menunjuk tim koordinator pasar murah dan menyusun rencana operasi pasar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," kata Yozarwardi.
Kemudian, Pemprov Sumbar telah berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk pelaksanaan operasi pasar dan juga melakukan upaya monitoring melalui Disperindag.
"Kami meminta kabupaten/kota untuk melakukan monitoring dalam hal pelanggaran distribusi, ketersediaan, dan kesesuaian minyak goreng untuk menghindari hal-hal yang sering terjadi belakangan ini terkait distribusi," jelasnya.
Pemprov Sumbar juga melakukan kolaborasi antar sektor dan membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dengan pengawasan untuk memantau ketersediaan dan tren harga bahan pokok.
"Kami bekerja sama dengan para pihak terutama TPID, Perum Bulog, OPD Provinsi, TNI, dan Polri. Harapannya dengan pelaksanaan penyelenggaraan bazar ini akan menjadi sebuah momen bagi masyarakat Sumbar untuk mengakses bahan pokok dengan harga yang terjangkau, serta memenuhi kebutuhan masyarakat terutama saat Ramadan dan Idulfitri 2025," ujar Yozarwardi.
Peran Bulog
Sementara itu, Kepala Kanwil Bulog Sumbar, R. Darma Wijaya mengatakan peran Bulog dalam rangka menjaga ketersediaan beras menghadapi HKBN adalah sebagai support sistem.
"Kami berkomitmen untuk mendukung apapun yang menjadi peran penting yang dilakukan oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Darma menjelaskan bahwa Bulog menerapkan dua konsep dalam pelaksanaan tugas tersebut. "Pertama, kami mendukung apapun yang dilakukan pemerintah daerah. Kedua, kami bersinergi dengan BUMN lainnya. Di 19 kabupaten/kota wilayah kerja kami, kami full support kegiatan-kegiatan seperti operasi pasar, bazar, dan pasar murah dengan tujuan menghadirkan produk-produk berkualitas baik dengan harga yang terjangkau di tengah-tengah masyarakat," jelasnya.
"Melalui sinergi BUMN, khususnya dengan PT Pos Indonesia, kami menyediakan komoditi yang ditugaskan Bappenas kepada Bulog untuk masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri," tambah Darma.
Jumpa pers dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, di antaranya Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Sumbar, Yozarwardi Usama Putra, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Sumbar, Siti Aisyah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar, Novrial, Kepala Dinas Pangan Sumbar, Iqbal Ramadi Payana, dan Kepala Kanwil Bulog Sumbar, R. Darma Wijaya. (*)
0 Comments