![]() |
Kepala BPOM Taruna Ikrar. (Foto: halaman Resmi BPOM) |
KITAPUNYA - Puasa bukan hanya ibadah, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan.
Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan bahwa puasa bisa mencegah penyakit berbahaya, mulai dari diabetes hingga Alzheimer.
Hal ini ia sampaikan dalam ceramah di Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar, Kamis (13/3/2025) kemarin, yang dihadiri Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof. Nadjamuddin Abd. Safa.
Dalam ceramahnya, Taruna Ikrar mengulas mukjizat puasa bagi kesehatan dari sudut pandang ilmu neurosains.
Ia menegaskan bahwa selain ibadah, puasa memiliki banyak manfaat bagi tubuh, termasuk memperbaiki sistem metabolisme dan meningkatkan ketakwaan.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen BPOM dalam mengedukasi masyarakat tentang pola konsumsi makanan dan obat yang sehat selama Ramadan.
Puasa Bersihkan Tubuh dan Cegah Penyakit
Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa selama berpuasa, tubuh mengalami tiga proses utama yang membantu mencegah penyakit:
- Glikolisis
Dalam delapan jam pertama, tubuh menggunakan energi dari makanan sahur. Setelah itu, tubuh mulai memecah lemak sebagai sumber energi.
Proses ini membantu membersihkan pembuluh darah dari zat-zat berbahaya yang bisa memicu penyakit jantung dan obesitas.
- Autofagi
Puasa merangsang autofagi, yaitu proses alami tubuh dalam menghancurkan sel-sel yang rusak dan menggantinya dengan yang baru.
Ini membantu mengurangi risiko kanker, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya.
- Regenerasi Sel
Proses ini membantu tubuh tetap sehat, meningkatkan daya tahan, dan memperlambat penuaan.
Puasa Lindungi Otak dari Alzheimer dan Parkinson
Selain membersihkan tubuh, puasa juga melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Menurut Taruna Ikrar, puasa berperan dalam menyeimbangkan hormon, meningkatkan daya ingat, serta mengendalikan emosi.
Ia menjelaskan bahwa puasa mempengaruhi sistem saraf melalui tiga mekanisme utama:
- Neuroplastisitas: Meningkatkan kemampuan otak dalam menyerap dan memproses informasi.
- Neurogenesis: Membantu pembentukan sel otak baru.
- Neurokompensasi: Mengoptimalkan fungsi otak agar lebih fokus dan berpikir positif.
“Kalau sebelumnya sering berpikir negatif, setelah satu bulan berpuasa, struktur otak bisa berubah, membuat kita lebih optimis dan bersemangat,” ujarnya.
Pentingnya Pola Makan Sehat Selama Puasa
Di akhir ceramahnya, Taruna Ikrar mengingatkan jamaah untuk menjaga pola makan selama Ramadan. Ia menekankan pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi asupan gula, garam, serta lemak.
Pemilihan obat yang aman dan berkualitas juga perlu diperhatikan agar tetap sehat selama berpuasa.
“Kalau ingin sehat, bahagia, dan punya pemikiran yang baik, maka berpuasalah. Semoga kita menjadi hamba yang bertakwa dan kembali fitri di akhir Ramadan,” sambungnya.
Taruna Ikrar menegaskan bahwa perubahan positif ini dapat dirasakan dalam satu bulan berpuasa dengan menjalani ibadah dan pola hidup sehat.
“Kalau sebelumnya sering berpikir negatif, setelah puasa satu bulan, struktur otak bisa berubah, membuat kita lebih optimis dan bersemangat,” ujarnya.(*)
0 Comments