First Impression Fitra Eri, Om Mobi dan Ridwan Hanif Saat Epic Journey Sumatera Barat




BUKITTINGGI, Kitapunya.id - Fitra Eri, nama yang sudah tidak asing di telinga para warganet apalagi di kalangan pecinta otomotif Indonesia. Melalui konten di sosial medianya, pria paruh baya itu sering mengajikan informasi dan edukasi tentang dunia otomotif secara lugas dan apik ala Jurnalistiknya. 

Tak ayal, karena pernah berkecimpung di dunia Jurnalistik Otomotif, pengetahuannya tentang hal itu tidak di ragukan lagi. 

Berkenalan dengan Fitra Eri, melalui kontak dari teman sesama Jurnalis yang tergabung di Forum Jurnalis Nusantara, kala itu kami sedang membuat artikel tentang dampak abu vulkanis terhadap kendaraan tahun lalu. 

Dengan sapaan "Mas", kami memulai percakapan standar tentang isu yang akan di tulis di media tempat kami bernaung selama belasan tahun belakangan, tvOnenews.com. 

Singkat cerita, ketika di ajukan beberapa pertanyaan tentang bahaya dan cara menangani kendaraan jika terkena abu vulkanik yang saat itu, gunung Marapi tengah sering Erupsi, jawaban lugas detil dan mencerahkan di balas dengan baik olehnya. 

" Abu vulkanik itu, sifatnya sangat korosif sehingga jika tidak segera di bersihkan, maka akan timbul karat dan keropos dengan cepat pada bodi mobil", jawab Mas Fitra kala itu. 

Akhirnya, artikel itu terbit di media siber dan mendapat cukup banyak perhatian dari pembacanya.

Berbekal masih tersimpannya nomor kontak itu, tetiba kami melihat postingan di sosial media Mas Fitra sedang ada di Padang dalam rangka syuting "Epic Journey" yang tayang di kanal Youtube mereka dan sedang trending antara lain @otodriver, @Autonetmagz dan @Motomobitv.

Sontak kami langsung mencoba mengirim pesan singkat dan menanyakan, apakah akan ada lanjutan perjalanan ke Bukittinggi? Dan di jawab tak lama, "Malam nanti kami akan menginap di Bukittinggi", ujarnya melalui pesan Whatsapp.

Perlahan, kami mencoba berkabar agar Mas Fitra (sapaan akrab kami),  berkenan untuk silaturahmi sekaligus "ngonten" podcast di kanal baru yang baru saja kami kembangkan, Bukittinggi Press Club di platform Youtube.

Gayung bersambut, akhirnya tawaran kami untuk makan durian malam itu di sebuah store durian terbesar di Bukittinggi milik sahabat lama, @outlet_durian_sumando di terima. "Kami (Mas Fitra, Om Mobi, dan Ridwan Hanif) ada waktu lapang pukul 21.00 wib, ketemu di hotel saja", jawab singkatnya.

Dengan rasa dag dig dug seperti "dream come true" kami bergegas menuju hotel yang juga tidak jauh dari Sekretariat kami. 

Malam itu, kami sendirian datang dan dengan menanti tak lama, akhirnya Mas Fitra datang menghampiri turun dari mobil yang sedang di reviewnya, Toyota Inova Zenix. Maka berkenalan lah kami dengan dua idola kami yang lain, Om Mobi yang saat itu tidak menggunakan topeng khasnya, serta si Milenial, Ridwan Hanif.

Sekedar bincang singkat sembari cukup terkejut dengan bentuk tubuh om om bertopeng itu, ternyata tengah melakukan diet serta cukup sering gym. "Sudah agak lama nih ga ngegym", seloroh Om Mobi yang berkulit putih berjenggot tipis itu.

Sedang Ridwan Hanif, anak muda si paling otomotif ini juga menanggapi secara canda banyolan ringan diantara kami berdua, yang saat itu Mas Fitra sedang meeting daring.

Kami pun bergerak menuju tempat durian tadi dengan kendaraan masing-masing yang jaraknya cuma 5 menit dari penginapan mereka.

Di tempat durian yang sudah kami "kondisikan" sebelumnya, terhidang puluhan buah durian unggulan asli Ranah Minang yang kala itu sedang musim puncak nya.

"Kita kelarin dulu obrolannya, baru setelah itu di gass durian ini", komando Mas Fitra di amini dua sahabat karibnya bersama 6 orang kru yang ikut saat itu.

Sat set, meski saat itu hanya berbekal kamera seluler, tripod standar liputan biasa serta shootgun mic yang sehari hari kami gunakan dalam tugas Jurnalistik, obrolan ringan hangat sedikit canda tawa khas yang tersaji di konten konten mereka, mewarnai percakapan kami, hingga akhirnya ternyata Om Mobi sudah terlihat tak sabar menyantap durian yang sudah terhidang di depannya itu.

Proses suting sederhana ini kami sajikan di kanal youtube Bukittinggi Press Club yang bisa di simak di sana. 

Pasca suting, kami pun mengobrol ringan ngalor ngidul tak hanya seputaran otomotif hingga kearifan lokal Ranah Minang. 

Om Mobi, membuka topeng identitasnya, ternyata orangnya sangat humble, sangat gampang menyesuaikan situasi yang ada. Bahkan kami pun sebagai Jurnalis yang bertugas lokal di Sumatera Barat, sangat terkesan dengan perbedaan gaya nya di konten dengan sikap saat membuka topeng misteriusnya itu.

Ridwan Hanif, yang di kenal sebagai anak muda enerjik mapan ini juga ternyata tidak neko neko. Meski pun salah satu orang terkenal saat ini, "Pak Gub" ini juga bercerita tentang kabar Suzuki Karimun Kotak nya yang sudah lama tak terlihat di kontennya. "Di bayarin temen kantornya Mas Donal", ujarnya sembari mencek nilai transferan jual belinya kepada kami yang menurut kami, cukup fantastis untuk mobil tua keluaran 2006 tersebut.

Sedang Mas Fitra Eri, orang yang sedari awal kami hubungi juga ternyata tidak mencerminkan seperti artis kebanyakan yang terkesan sombong dan pilih pilih. "Saya juga masih Jurnalis meski platformnya sudah berbeda, Mas", imbuh Pebalap Nasional tersebut.

Para kru nya yang masih muda itu, juga ikut nimbrung obrolan kami. Suasana cair nyaris tanpa batas seakan seperti ngobrol bersama teman lama yang berlangsung lebih dari dua jam perjumpaan kami malam itu.

Esoknya, "Trio Sekawan" itu melanjutkan proses sutingnya dari Bukittinggi ke Maninjau dan akan berakhir kembali di kota Padang.

Sungguh sebuah pengalaman di luar ekspektasi kami, ketika meminta satu janjian wawancara, ternyata malah dapat tiga dalam satu frame, Fitra Eri, Om Mobi serta Ridwan Hanif. Selengkapnya silakan di simak di https://www.youtube.com/watch?v=RBEzyB5dlzk. DC

0 Comments