Proses pemasangan lubang resapan biopori di Kelurahan Seberang Padang. |
PADANG- Dalam upaya mengatasi permasalahan banjir dan menjaga kelestarian lingkungan, Kelurahan Seberang Padang mengambil langkah inovatif dengan membuat lubang resapan biopori.
Kegiatan ini secara simbolis diresmikan oleh Kadinas Pertanahan Drs. Desmon Danus, M.Si dan Kadinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, dr. Feri Mulyani Hamid, M.Biomed yang ikut dihadiri oleh seluruh unsur Pemerintahan Kecamatan Padang Selatan dan kelurahan beserta LPM, LPS, RW, RT dan masyarakat Seberang Padang.
Lubang biopori, sebuah teknologi sederhana namun efektif, memiliki banyak manfaat. Selain membantu mengurangi risiko banjir, biopori juga mampu menyuburkan tanah, meningkatkan kualitas air tanah, serta mengurangi sampah organik. Cara kerjanya pun sangat sederhana: lubang yang dibuat vertikal pada tanah diisi dengan sampah organik yang kemudian akan diuraikan oleh mikroorganisme tanah.
Lurah Seberang Padang, Yovi Anggaraini, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan penuh dari pemerintah kota dan Camat Padang Selatan dan jajaran lain yang telah mendukung kegiatan yang berdampak untuk lingkungan masyarakat banyak.
"Kami berharap dengan adanya biopori, lingkungan di Seberang Padang akan menjadi lebih baik dan warga bisa lebih nyaman," ujarnya.
Dikatakannya, menyadari akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, Kelurahan Seberang Padang memelopori pembuatan lubang Resapan Biopori yang manfaatnya sangat besar bagi bumi/tanah maupun kehidupan masyarakat.
Kegiatan pembuatan lubang resapan biopori ini merupakan salah satu contoh sederhana yang baik, murah dan mudah untuk diterapkan di lingkungan masyarakat karena manfaatnya besar bagi masyarakat itu sendiri maupun lingkungan.
"Seperti kita ketahui, kerusakan lingkungan yang terus menerus terhadap hutan tropis di Indonesia, menjadi salah satu pemicu utama terjadinya pemanasan global akibat perilaku negatif masyarakat. Seperti membuang sampah maupun limbah pabrik sembarangan, betonisasi tanah dan pengurangan area resapan air yang berdampak pada perusakan lapisan ozon, tanah dan air sehingga bencana banjir dan kekeringan sering tejadi hampir di seluruh wilayah Indonesia," katanya lebih jauh
Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme tanah sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi diantaranya sebagai detritivora dan pengikat nitrogen dari atmosfer.
Pengikatan nitrogen mampu meningkatkan kadar nitrogen tanah sehingga penggunaan pupuk organik urea akan berkurang. Biopori biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.
Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R. Brata salah mmsatu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Pembuatan biopori memiliki tujuan diantaranya adalah:
1 Mengurangi sampah organik.
2.Menyuburkan Tanah.
3.Membantu dan Mencegah Banjir.
4.Mempengaruhi Jumlah Air Tanahp
Senada dengan Lurah, Ketua LPM Seberang Padang, Hendri Dodi, mengajak seluruh warga untuk ikut serta membuat lubang biopori di rumah masing-masing. "Satu lubang biopori mungkin terlihat kecil, tapi jika dilakukan oleh seluruh warga, dampaknya akan sangat besar," tegasnya.
0 Comments