Para narasumber sosialisasi Pencegahan Tindak Kekerasan pada Anak di Sekolah.Dok Kitapunya. |
"Apa anak-anak ibu semua siap jadi agen perubahan pencegah tindak kekerasan? kata Kabid PPH Desra Helena dalam sosialisasi Penegahan Tindak Kekerasan pada Anak di Sekolah, pada Selasa (5/11) di Aula SMAN 2 Pariaman,
Serentak puluhan siswa dan siswi SLTA itu menyatakan kesiapannya menjadi Agen Perubahan Pencegah Tindak Kekerasan.
Disebutkan Desra Helena, angka kasus berbagai kekerasan di Sumbar terus meningkat. Baik di sekolah maupun di tengah masyarakat. Untuk itu dibutuhkan agen-agen perubahan pencegah tindak kekerasan dari semua kalangan. Salah satunya dari pelajar.
"Tindak kekerasan fisik, bullying dan kekerasan lainnya masih banyak terjadi di sekolah. Untuk itu kami dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Sumbar, terus menyuarakan lewat berbagai sosialisasi tentang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga atau pun sekolah dan tempat lainnua," terang Desra.
Dijelaskannya, saat ini DP3AP2KB Sumbar telah menyiapkan wadah penjaringan korban kekerasan pada perempuan dan anak melalui aplikasi SAtu HAti Bantu Perlindungan Perempuan dan Anak (SAHABAT PPA).
Pembuatan aplikasi ini dilatarbelakangi UUD No RI 1945 pasal 28 I ayat 2 dan UPPA No 23 tahun 2021 , pasal 4 yang berbunyi setiap orang berhak bebas dari perlakukan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakukan yang bersifat diskriminatif.
Perlindungan terhadap perempuan dan anak merupakan komitmen yang wajib dipenuhi oleh negara.
Disebutkannya, berdasarkan survei nasiona pengalaman hidup anak dan perempuan tahun 2024, 3 dari 8 anak laki-laki usia 13 sd 17 tahun mengalami bentuk kekerasan emosional . Pelaku terbanyak adalah teman sebaya : (83,44%) pada anak laki-laki, 85,08% pada anak perempuan.
"Sepertiga jumlah penduduk terdiri dari anak-anak dan remaja. Mereka harus dilindungi dari berbagai ancaman tindak kekerasan," terang Desra Helena.
Untuk mengatasi masalah ini, DP3AP2KB Sumatera Barat telah meluncurkan program "Sahabat PPA" yang bertujuan untuk menjaring korban kekerasan sedini mungkin. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas.
"Tujuan utama program ini adalah untuk memberikan perlindungan dan pendampingan kepada korban kekerasan, serta memutus rantai kekerasan yang terjadi," jelas Helena.
Langkah-langkah Konkret yang Dilakukan:
Penjaringan korban: Melalui program "Sahabat PPA", diharapkan semakin banyak korban kekerasan yang berani melapor.
Pembentukan Pusat Krisis: Rencananya akan dibentuk pusat krisis yang dapat memberikan layanan bantuan darurat kepada korban kekerasan.
Peningkatan kesadaran masyarakat: Kampanye sosialisasi akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan terhadap anak dan pentingnya melaporkan kasus kekerasan.
Penguatan kerjasama lintas sektor: Kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta akan terus ditingkatkan untuk memberikan layanan yang komprehensif bagi korban kekerasan.
Helena berharap, dengan upaya yang terus-menerus, kasus kekerasan terhadap anak di Sumatera Barat dapat ditekan dan generasi muda dapat tumbuh berkembang dalam lingkungan yang aman dan nyaman.
Sosialisasi Tindak Pencegahan Kekerasan di Sekolah dibuka oleh Kadis Pendidikan Padang Pariaman, Dikatakannya, setelah mengikuti sosialisasi edukasi tentang Pencegahan Tindak Kekerasan di Sekolah, para siswa diharapkan menerapkan ilmu yang didapat di lingkungan masing-masing.
"Jika ada kasus peserta diharapkan melaporkan ke pihak berwenang. Anak-anak harus menjadi pelopor dan pelapor di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Sementara, narasumber lainnya dalam sosialisasi tersebut adalah perwakilan dari P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang, Dra.Hj. Haleb A, MPd, dengan materi Stop Bullying.
Lima sekolah yang mengikuti sosialisasi di Kota Pariaman adalah SMK 1, SMA 1 SMA 2 SMA 4, SMA 5. Masing-masing melibatkan 13 siswa dan dua guru pendamping. YL
0 Comments