Bujang Bala, Urang Bagak Baladiang Nagari

Oleh Labai Korok Piaman 

Bujang bala yang dimaksud adalah laki yang belum berumah tangga namun prilakunya selalu membuat keonaran yang melanggar adat sosial dan norma hukum. Kebiasaan anak laki-laki ini suka membuat ketakutan ditengah warga Nagari.

Bujang Bala, bisa juga Bujang kalera ini biasanya dinagari-nagari selalu menggangu anak gadis, suka mencuri buah-buahan, suka kumpul sampai larut malam meresahkan, suka mengadakan acara keramaian hiburan yang membuat kemaksiatan terjadi.

Sedangkan urang bagak baladiang yang dimaksud yaitu laki-laki tersebut tidak bisa dinasehati, tidak bisa ditegur, tidak bisa dikasih pengajaran yang baik. Andaikan ada yang mencoba untuk menindaknya maka orang yang melakukan itu akan diancam nya secara fisik, bisa juga dengan senjata tajam.

Pada akhirnya bujang bala ini dibiarkan jadi binalu atau parasit negatif ditengah nagari, karena lamanya keadaan itu akhirnya sikap bujang bala tersebut sudah menjadi hal biasa.

Nah dampak dari bujang bala ini bisa terjadi seperti kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari yang dilakukan oleh IS dragon yang hari ini sedang viral, Penulis memastikan ditengah nagari yang namanya IS dragon ini termasuk bujang bala di nagari.

Salah satu kondisi bujang bala tersebut dilakoni oleh IS dragon, dimana IS dragon ini dengan rasa berani melakukan prilaku pemerkosa tersebut, paska pemerkosaan dan pembunuhan masih berani untuk pergi kelapau tampa ada rasa takut.

Bujang bala ini menurut catatan Penulis disetiap nagari dipastikan ada tinggal lagi sebesar apa prilakunya membuat masyarakat nagari resa, atau memang beliau sudah jadi urang bagak baladiang sehingga ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai dak bisa menegurnya.

Andai di nagari memang ada bujang bala tersebut, dengan momen kasus IS dragon ini dimintak kepada kepolisian untuk mendata dan berkonsultasi dengan Ninik mamak nagari untuk mendata bujang bala tersebut untuk diberikan ilmu agama dan pembinaan khusus.

Setiap lasuangan dipastikan ada baayam gadang, itu sudah filosofi urang Minang, namun harapnya yang ada itu bukan bujang bala tapi yang ado itu adalah bujang parewa yang membuat nagari elok.

Bujang parewa adalah anak laki belum menikah yang menjadi contoh tauladan di nagari, bujang parewa ini kuat agamanya, jika disuruh kesurau akan jadi ulama dia, jika disuruh ke gelanggang akan jadi pandeka untuk melindungi nagari dari ancaman luar, disuruh baladang jo basawah akan mampu mendatangkan pitih.

Akhir dari tulisan ini dimintak kepada pemangku kepentingan agar bujang bala nagari ditertibkan dan dihilangkan agar kasus Nia Kurnia Sari ini menjadi kasus kekejaman terakhir yang dilakukan oleh bujang bala.

0 Comments