BPBD Sumbar Ciptakan SILARIS untuk Permudah Jaga Aset Daerah

Seorang petugas sedang menggunakan inovasi digital Sistem Pelaporan Barang Inventaris (SILARIS). 


PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat menciptakan inovasi digital Sistem Pelaporan Barang Inventaris (SILARIS). Hal ini untuk mempermudahkan inventarisasi Barang Milik Daerah (BMD) di lingkungan BPBD Sumbar.

Pasalnya, selama ini dalam pengelolaan BMD di lingkungan BPBD Sumbar masih mengalami berbagai kendala. Atas alasan itu, inovasi ini sangat penting diciptakan untuk mewujudkan pengelolaan aset daerah yang akuntabel ke depannya.

“Kita berharap dengan adanya inovasi ini iventaris aset kita di BPBD bisa tertib administrasi, disusun sesuai sistem dan prosedur atau pedoman yang berlaku,” kata Pengelola BMD BPBD Sumbar, Rika Fitri pada Jumat, (18/11) di Padang.

Dia mengakui, proses pencatatan, pelaporan, dan peminjaman tahun-tahun sebelumnya di lingkungan BPBD Sumbar masih dilakukan secara manual. Hal ini sangat menyulitkan bagi penanggungjawab memantau keberadaan BMD, termasuk dalam melakukan penghapusan dan mutasi barang tersebut,

Koordinator SILARIS, Ade Hermansyah turut menambahkan, sistem pengelolaan asset daerah merupakan salah satu sistem manajemen pemerintah daerah yang juga dikembangkan dalam E-Goverment. Dengan memanfaatkan SILARIS, pencatatan, pelaporan, dan proses peminjaman barang di lingkungan BPBD Sumbar semakin lebih baik.

“Kita memanfaatkan teknologi, jadi melalui SILARIS kita bisa memantau keberadaan aset secara digital. Jadi semua proses pencatatan, pelaporan, maupun peminjaman tidak lagi secara manual yang kadang menyulitkan,” tuturnya.

Lebih rinci dia menjelaskan, dengan adanya inovasi SILARIS ini bakal memudahkan dalam pelaporan BMD di BPBD Sumbar. Pasalnya, dalam aplikasi SILARIS berisikan data base barang inventaris atas aset, mulai dari spesifikasi barang, jumlah barang, tahun perolehan barang, pemegang barang, kondisi barang, hingga catatan peminjaman barang. 

Selain itu, SILARIS yang diciptakan bersama perguruan tinggi di Sumbar ini memiliki keunggulan dan kebaruan sistem, bisa menampung data BMD dengan jumlah banyak. “Karena semuanya dikelola secara digital, keamanan aset lebih terjamin, sehingga lebih transparan dan akuntabel,” terang Ade.

0 Comments