Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), memberikan sambutan. Ist |
BANDAR LAMPUNG – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Lampung, bekerja sama dengan Pengurus Pusat IDAI, UKK Kardiologi, Neurologi, Nutrisi dan Penyakit Metabolik, dan Hematologi-Onkologi, menyelenggarakan Simposium Nasional (SINAS) 2024 dengan tema "From Bench to Bedside: Advancing Pediatric Non Communicable Disease Care".
Simposium ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 23 hingga 24 Februari 2024, di Bandar Lampung.
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dalam sambutannya, menyampaikan bahwa saat ini terjadi perubahan pola penyakit dan kematian pada anak. Dahulu, penyakit infeksi mendominasi, namun kini penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Data UNICEF menunjukkan 1 dari 5 kematian pada remaja disebabkan oleh PTM, dan data Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi PTM dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Faktor risiko PTM meliputi usia dan gaya hidup tidak sehat. Anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dan gaya hidup tidak sehat memiliki risiko lebih besar untuk mengalami PTM di masa depan.
Oleh karena itu, IDAI memandang penting bagi para dokter umum dan dokter spesialis anak di Indonesia untuk dapat mendeteksi dan melakukan tata laksana PTM sejak dini.
Ketua IDAI Cabang Lampung, Dr. Fedriyansyah, SpA, M.Kes, mengatakan bahwa Simposium Nasional ini bertujuan untuk memperbarui ilmu penanganan PTM bagi para dokter, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
Simposium Nasional 2024 diikuti oleh sekitar 800 peserta dokter umum dan dokter spesialis anak, baik secara luring di Grand Mercure Hotel, Bandar Lampung, maupun daring melalui saluran televideo. Rel
0 Comments