KitaPunya.id, Mentawai- Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2Tp2A) Sumbar Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar tak hanya turun ke daerah yang mudah dijangkau. Namun juga masuk ke daerah Kepulauan Mentawai.
Tim yang langsung dipimpin Ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nang Gadang, Hj. Harneli Bahar, selama tiga hari. Mulai dari 16 hingga 18 Oktober 2023.
"Kami akan terus menyasar daerah-daerah yang sudah disiapkan tim, guna melakukan sosialisasi pencegaha kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam keluarga," terang Harneli, Jumat (20/10) di Padang.
Dikatakannya, kekerasan dalam rumah tangga terus terjadi di tengah masyarakat. Untuk itu perlu kepedulian sesama dalam mengawasi lingkungan sekitar.
"Jika kita melihat kekerasan pada perempuan dan anak segera laporkan ke pihak berwajib. Yang terdekat adalah RT ada kepala desa di daerah kita," sebut Harneli.
Saat ini kekerasan terhadap perempuan dan anak banyak dilakukan oleh orang terdekat. Mulai dari ayah kandung, kakak, adik, paman, tetangga dan lainnya. Guna mencegah kekerasan tersebut perlu dukungan keluarga, pemerintah dan semua pihak terkait.
Disebutkan Harneli, ada delapan fungsi keluarga dalam masyarakat. Mulai dari fungsi keagamaan, reproduksi, fungsi sosial dan pendidikan, sosial buadya, cinta kasih, ekonomi, perlindungan dan fungsi pembinaan lingkungan.
"Fungsi agama dalam keluarga sangat penting. Jika agama sebuah keluarga baik, maka keluarganya akan baik. Tidak akan ada tindak kekerasan dalam keluarga. Sebab satu sama lainnya saling menyayangi," sebut Harneli di hadapan peserta yang terdiri dari pasangan suami istri, lembaga masyarakat, instansi pemerintah, tokoh agama, tokoh adat dan lainnya.
Dijelaskannya, ada beberapa bentuk kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga. Mulai dari kekerasan fisik, psikis, kekerasan seksual dan penelantaran rumah tangga.
"Agar kekerasan tidak terjadi dalam rumah tangga diperlukan ketahanan keluarga," sebut Harneli.
Menurutnya, hal yang perlu diwujudkan agar keluarga terhindar dari kekerasan adalah dimensi legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan emosi dan spritual, ketahanan fisik, sosial psikologis, sosial dan budaya serta ketahanan ekonomi.
Sosialisasi Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Dalam Keluarga dan Masyarakat, dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Sumbar, diwakili Kadib, Rosmadeli, SKM. M. Biomed.
Dalam sambutannya Gemala Ranti mengatakan penanganan KDRT tak hanya tugas pemerintah tapi tugas bersama.
"Perlu dukungan bersama untuk mencegah berbagai kasus KDRT. Jika ada kasus tolongan laporkan ke UPTD yang ada di daerah kita masing-masing," ujar Rosmadeli.
Disebutkannya, pemerintah berharap kerjasama pada semua pihak dalam penanganan kasus KDRT. YL
0 Comments