Gadis kecil ini sedang menunggu jadwal operasi tulang punggungnya yang melengkung. Ist |
Rani begitu dia disapa. Menderita Skoliosis, dimana tulang punggungnya melengkung hingga menimbulkan bentuk benjolan di punggung penderita.
Begitu pula Rani, punggung terlihat seperti mengelembung hingga membuat dia gadis kecil itu seperti nenek-nenek.
Senin sore (31/7), Rani sedang bermain dengan Sandy adik bungsunya di ruangan Buegenvil RSUP M. Djamil Padang. Bersama sang adik sakit yang dia derita sejak enam belakang sedikit berkurang. Dua kakak adik itu saling ketergantungan satu sama lain. Saling sayang dan tak terpisahkan.
Menurut Mesi,ayahanda Rani, tulang punggung melengkung diderita anaknya sejak duduk dibangku kelas lima. Ketika itu terlihat benjolan dipunggung Rani saat mandi. Karena benjolan masih kecil tak begitu dihiraukannya. Hingga benjolan itu terus tumbuh.
Kondisi itu mulai membuatnya kuatir dan membawa Rani ke tukang urut. Bukannya membaik pasca diurut namun benjolan di punggung murid SDN 01 Situjuah Gadang Limapuluh Kota itu terus besar dan membuat.
"Karena makin kuatir akhirnya Rani saya bawa ke bidan di kampung. Bidan merujuk ke puskemas dan puskesmas pun merujuk ke rumah sakit di Limapuluh Kota. Dan akhirnya anak kami dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang," terang Mesi yang dihubungi via telepon genggam, Selasa (1/8).
Mereka masuk ke M. Djamil, Minggu (30/7). Hingga kini Rani masih dalam proses menunggu kabar dari dokter untuk dioperasi.
"Pasca ada benjolan, Rani tidak merasakan sakit. Hanya saja dia sering menggeluhkan letih. Disuruh mencuci piring dibilangnya capek dan pinggangnya terasa sakit," sebut Mesi.
Menurutnya, saat dalam kandungan, sang istri tak merasakan keluhan apa-apa. Begitu juga untuk makan, tak ada makanan siap saji dengan aneka bumbu yang membahayakan kandungannya. Dan keluarga ayah dan ibu Rani tak ada yang pernah mengalami tulang melengkung.
"Saat ini kami sedang menunggu jadwal operasi Rani. Kata dokter kami harus sabar menunggu. Tapi kami berharap jadwal operasinya jangan terlalu lama. Karena dua anak kami di kampung ditinggal sama saudara," terang pria yang berprofesi sebagai buruh tani tersebut.
Ketika ditanya biaya untuk berobat, Mesi menjawab dengan lega. Sebab anaknya sudah terdaftar sebagai peserta JKN KIS yang dibayarkan pemerintah.
"Alhamdulillah untuk biaya berobat kami sudah tidak terlalu kuatir, karena ada BPJS Kesehatan," terang Mesi.
Sementara untuk biaya hidup awalnya sangat dikuatirkan Mesi dan istrinya. Namun kekuatiran itu pun sirna karena adanya kepedulian orang-orang di sekitarnya. Bantuan itu digalang oleh Dompet Dhuafa Singgalang(DDS).
"Alhamdulillah, banyak orang yang peduli sama anak kami.Semoga semua kebaikan yang dilakukan menjadi ladang ibadah untuk mereka.Mohon doa juga agar operasi anak kami berjalan lancar dan punggung Rani kembali normal seperti dulu," ujar ayah empat anak tersebut.
Skoliosis adalah salah satu permasalahan yang cukup umum terjadi. Biasanya kondisi ini dapat diketahui jika tulang belakang seseorang membentuk seperti huruf c atau s. Jika dibandingkan dengan orang dewasa, skoliosis justru lebih sering ditemukan pada anak dengan rentang usia 10-18 tahun.
Skoliosis, tidak diketahui penyebabnya, yang disebut juga dengan skoliosis idiopatik. Masalah ini tidak dapat dicegah dan dianggap tidak berhubungan dengan beberapa hal lainnya, seperti postur tubuh yang buruk, dampak dari olahraga serta diet. Namun, faktor keturunan atau gen dapat membuat seseorang lebih rentan untuk mengalaminya.
Gejala Skoliosis
Jika lengkungan dari skoliosis semakin parah, tulang belakang juga dapat mengalami berputar atau melintir, selain melengkung ke satu sisi ke sisi lainnya. Hal ini dapat menyebabkan tulang rusuk di satu sisi tubuh lebih menonjol dibanding sisi lainnya.
Gejala skoliosis lainnya yang dapat dilihat dari adanya perubahan penampilan pada bagian dada, pinggul dan bahu.
0 Comments