JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Nevi Zuairina, bertemu komunitas perantau dari kabupaten Pasaman membahas berbagai hal untuk membangun daerah di Sumatera Barat.
Pertemuan ini dilakukan di kawasan Tebet, Jakarta baru-baru ini sesaat masuk masa reses persidangan DPR RI.
“Banyak masukan dari masyarakat perantau untuk membangunPasaman. Mulai dari infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, penguatan sektor UMKM, sarana air bersih, dan lain sebagainya. Tentunya ini hal baik karena dengan dialog seperti ini, kita mengetahui bahwa perantau masih sangat peduli dengan pembangunan daerah tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan”, ungkap Nevi.
Politisi PKS ini mengatakan, bahwa ia akan berupaya dengan segala kemampuan termasuk keterbatasannya, akan memaksimalkan advokasi untuk memenuhi semua aspirasi yang disampaikan tokoh masyarakat perantau. Ia mencontohkankan sudah ada beberapa program yang sudah dilakukan termasuk pembangunan masjid, sekolah, sarana pertanian dan lain sebagainya.
“Saya akan mengkomunikasikan kembali dengan para pihak yang berkepentingan, agar aspirasi masyarakat dapat terealisasi. Sebagai gambaran yang telah ia lakukan, dengan advokasi yang ia lakukan, pembangunan jalan di Mapattunggul Selatan sudah berjalan pembangunannya dan tentunya juga dibantu oleh pihak-pihak lainnya”, urai Nevi.
Dalam kesempatan dialog itu, legislator asal Sumbar ini juga berencana akan membicarakan dengan pihak pemerintah daerah terkait peningkatan kualitas pendidikan. Dengan peningkatan kualitas pendidikan di daerah, maka diharapkan di masa yang akan datang, kualitas pendidikan kita semakin baik dengan diawali dengan baiknya kualitas tenaga pendidiknya.
“Alhamdulillah, dialog-dialog seperti ini bertemu dengan masyarakat sumbar yang ada di perantauan, kita mengetahui bahwa hubungan antara kampung halaman tidak pernah putus. Tenaga dan pikiran masih terus tercurah untuk membangun daerah sehingga dengan begini, ada pemerataan pembangunan antara daerah dan kota besar baik dari sisi SDM, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, ekonomi, bahkan teknologi”, tutup Nevi Zuairina. (*)
0 Comments