PADANG-Sejak Januari hingga Juli 2022 terdapat 466 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan bulan yang sama pada 2021 dengan 366 kasus.
Hal tersebut diegaskan Kepala DKK Kota Padang, dr Srikurnia Yati didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Gentina dalam desiminasi informasi Diskominfo di Media Center Balaikota Padang baru-baru ini.
Disebutkannya, penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di di Kota Padang. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada masalahan kesehatan masyarakat, namun juga sektor sosial dan ekonomi masyarakat.
Jumlah kasus DBD ini meningkat hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang.
Namun untuk sebaran kasus tertinggi DBD tersebut ada empat kecamatan, Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo dan Lubuk Begalung (Lubeg).
“Kebanyakan daerah yang terjangkit DBD tersebut merupakan kawasan perumahan atau kawasan komplek,” jelasnya.
Berdasarkan kelompok usia, penderita penyakit tersebut didominasi rentang usia dewasa 15 hingga 44 tahun. Mengingat DBD cenderung meningkat saat musim hujan, DKK mendorong agar masyarakat aktif melakukan upaya promotif preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik atau juru pemantau jentik.
“Gerakan ini melibatkan peran aktif masyarakat khususnya anggota keluarga untuk melakukan pembersihan sarang nyamuk melalui 3M seperti, menguras tempat yang sering menjadi penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air,” jelasnya.
Ia mengimbau mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Lalu, kegiatan Padang Bergoro yang dicanangkan walikota sangat berperan mendorong masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. MC
0 Comments