Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Dr. Ir. Desniarti, MM, |
Besok, Senin, 23 Mei 2022 diperingati sebagai hari Penyu Sedunia. Peringatan hari Penyu Sedunia awalnya ditetapkan oleh American Tortoise Rescue pada tahun 2000, yang bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menyelamatkan salah satu biota laut yang terancam punah yaitu Penyu.
Semua jenis penyu di Indonesia dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999, segala bentuk perdagangan penyu baik dalam.keadaan hidup, mati maupun bagian tubuhnya dilarang.
Ada 6 jenis penyu di.Indonesia yaitu: penyu hijau, sisik, belimbing, tempayan, lekang dan pipih dan dari 6 jenis ini.yang ada di Sumatera Barat adalah penyu hijau, sisik dan lekang.
Mengapa penyu perlu dilindungi?, karena penyu berperan penting dalam.menjaga ekosistem laut yang sehat, laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber mata pencaharian nelayan dan sumber pangan penting bagi manusia. Kelangkaan penyu akan mengakibatkan berkurangnya populasi ikan di laut.
Setiap spesies penyu memiliki fungsi pengayaan keanekaragaman hayati dalam lingkungan laut antara lain: merumput di lamun, sehingga ekosistem, lamun tertata dan terjaga, mengontrol, distribusi spons, memangsa ubur-ubur. Kemudian mendistribusikan nutrisi dan mendukung kehidupan makhluk yang lain. Di samping itu keberadaan penyu juga bisa menjadi bagian dari ekowisata.
Pelepasan anak penyu ke laut bebas |
Dalam upaya pelestarian pelestarian SDI, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat melalui UPTD Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (KPSDKP) mengelola tujuh kawasan konservasi perairan daerah (KKPD), dimana 4 KKPD melakukan kegiatan penangkaran penyu. antara lain: KKPD Pariaman, KKPD Batang Gasan Kab.Padang Pariaman, KKPD Air Manis Kota Padang, dan KKPD Karabak Ketek Kab.Pesisir Selatan. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya pelestarian penyu antara lain: menjaga habitat penyu untuk bertelur, penetasan telur penyu, pemeliharaan anak penyu (tukik) dan merilisnya ke laut serta adopsi telur penyu yaitu membeli telur penyu dari masyarakat dan menangkarnya.
Selanjutnya juga melakukan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga dan menyelamatkan penyu dari kepunahan.
Peringatan hari Penyu sedunia kali ini dilakukan di Pulai Karabak Ketek Kab.Pesisir Selatan, dengan rangkaian kegiatan antara lain:
1.Merilis tukik sebanyak 230 ekor dengan jenis penyu sisik,penyu hijau dan penyu lekang bersama.Wakil. Gubernur Sumatera Barat Uda Audy Joinaldy
2. Melakukan monitoring terumbu karang oleh Tim Selam.UPTD KPSDKP
3. Melakukan monitoring penyu yang naik ke daratan untuk bertelur pada malam harinya
4.Melakukan inkubasi semi buatan untuk penetasan telur penyu, dimana pagi harinya ditemukan sebanyak 196 butir telur penyu belimbing
5. Melakukan gotong royong bersama untuk membersihkan pantai, dimana banyak sampah2 plastik ditemukan yang terbawa oleh arus laut, terdampar di pulau.
6.Silaturrahim dengan para pejuang konservasi yang tidak kenal lelah, selalu semangat memonitor penyu, menjaga habitat tempat bertelur, menjaga telur2 dan segera melakukan inkubasi untuk proses penetasan telur penyu menjadi tukik yang membutuhkan waktu 55 sampai 60 hari.
Dari peringatan hari Penyu Sedunia ini kita berharap :
1. Masyarakat tidak lagi mengkomsumsi dan tidak memperdagangkan telur penyu, daging Penyu dan turunannya.
2. Tidak melakukan perburuan terhadap Penyu
3. Menjaga dan membersihkan pantai dan pulau sebagai habitat peneluran penyu.
4.Bagi.masyarakat yang.mendapatkan telur penyu di Pulau agar dapat mengantarkannya ke KKPD kita ,
5. meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan laut dengan tidak.membuang sampah ke.laut, karena akan merusak ekosistem laut, mengancam keberadaan biota laut termasuk penyu
"SELAMAT HARI PENYU SEDUNIA, MARI KITA SELAMATKAN PENYU "
0 Comments