Super Air Jet mendarat di BIM. Ist
KETAPING-Pesawat Super Air Jet resmi terbang ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman,Sumatra Barat, Rabu (22/12). Penerbangan perdana kemarin dari Jakarta berjalan lancar dengan penumpang istimewa Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Jonaidy.
Audy saat peresmian penerbangan perdana itu mengapresiasi kehadiran airlines dibawah bendera Lion Grup tersebut. Sebagai generasi milenial, dia menilai Super Air Jet sangat mewakili kebutuhan generasi milenial. "Sangat nyaman, bahkan saya sampai tertidur di pesawat," ujarnya.
Dia berharap, ke depan, Super Air Jet bisa menambah jumlah penerbangan dari yang saat ini masih satu menjadi beberapa, karena kehadiran airlines ini diharapkan juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sumatra Barat.
Direktur Niaga Super Air Jet, Noviyanti Harahap mengatakan, sejak 25 Juni 2021 lalu, Super Air Jet telah mengantongi Sertifikat Operator Penerbangan (Air Operator Certificate/AOC) dan juga Surat Izin Usaha Angkutan Udara Berjadwal (SIUAU-NB). "Call sign Super Air Jet adalah IU," katanya.
BIM menurutnya adalah rute ke-10 yang diterbangi pesawat yang mengusung tema to empower the next generation to reach new heights atau “turut membangun generasi muda untuk menembus ketinggian baru. "BIM sendiri merupakan kota kelima destinasi super favorit di Sumatra, selain Medan, Batam, Palembang, dan Pekanbaru yang menjadi rute pilihan kami," tuturnya.
Pemilihan Sumatra Barat sebagai salah satu rute menurutnya, karena termasuk rute super populer, yakni Jakarta-Padang-Jakarta. "Jaringan ini dikenal sebagai salah satu rute paling ramai dengan tren pasar kategori kalangan muda atau milenial yang kami nilai akan terus meningkat," ujarnya.
Super Air Jet menurutnya sangat memahami permintaan khusus kalangan muda-mudi yang membutuhkan pengalaman penerbangan terbaru di era kekinian. "Dengan penerbangan dari Jakarta-Padang-Jakarta akan memudahkan para pelancong muda melakukan mobilitas di kedua kota tanpa harus berpikir panjang," ujarnya pula.
Super Air Jet beroperasi dengan frekuensi terbang satu kali setiap hari, yang dilayani pergi pulang (PP), terbang super nyaman menggunakan Airbus 320-200 berkapasitas 180 kursi kelas ekonomi. "Untuk penerbangan perdana hari ini dari Jakarta membawa 175 tamu dan Padang-Jakarta membawa 180 tamu," tuturnya.
Keuntungan terbang di rute super populer ini, waktu tempuh Jakarta ke Padang dan Padang ke Jakarta relatif singkat, yakni berkisar 1 jam dan 25 menit atau mampu memperpendek jarak serta menambah pengalaman seru untuk terbang di era baru. "Terpenting lagi, Super Air Jet menawarkan tarif super hemat dengan harga mulai Rp574 ribu sekali jalan dengan free bagasi 20 kg dan super entertainment atau hiburan yang memanjakan melalui hiburan gratis yang dapat diakses dari handphone," urainya.
Harus taat prokes
Sementara itu Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI, Agoes Soebagyo dan Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM, Siswanto mengapresiasi kehadiran Super Air Jet di sana. Soal penambahan “flight” kedua juga sangat terbuka, sepanjang memenuhi ketentuan yang sudah ditetapkan.
“Saat ini, sehari tidak kurang dari 5.300 hingga 5.500 pergerakan penumpang di bandara ini dengan pergerakan pesawat sebanyak 40 penerbangan,” katanya.
Dengan kondisi ini menurutnya, patut disyukuri karena sejak pandemi, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang di BIM turun drastis. Sebelum pandemi, pergerakan pesawat bisa mencapai 75 kali pergerakan. “Alhamdullilah dengan pergerakan ini bisa meningkatkan perekonomian Padang dan sekitarnya. Kita tentu sangat mendukung demi kemajuan Sumatra Barat,” tegasnya.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI, Agoes Soebagyo menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam penerbangan supaya tidak menimbulkan klaster baru. Sesuai ketentuan yang sudah digariskan pemerintah, untuk terbang, setiap penumpang wajib vaksin dosis lengkap, satu dan dua, dilengkapi dengan tes PCR atau antigen. YN
0 Comments