Suasana di kediaman orangtua Angga Fernando Afrion, salah seorang penumpang Sriwijaya Air, Sabtu malam (9/1). Ist |
PADANG-"Ndak usahlah baliak ka kalimanta. Risau ama, Angga karajo di kapa, (Ndak usahlah kembali ke Kalimatan. Risau mama, Angga kerja di kapal)". Begitu percakapan terakhir Angga Fernando Afrion, 29, salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air asal Padang, dengan ibunya Jumat malam (8/1) sehari sebelum tragedi itu terjadi.
Percakapan itu terhubung lewat vidio call. Angga pamit pada ibunya Afrida untuk kembali bekerja ke Kalimantan. Percakapan berlangsung sekitar beberapa menit sampai akhirnya Angga tetap membujuk sang ibu untuk merestui dia kembali ke Kalimantan.
Afrida pun tak bisa mencegah keberangkatan anak keduanya tersebut. Alasannya demi rasa tanggung jawab Angga pada pekerjaannya sebagai nahkoda kapal.
Menurut Suci, saudara Angga di Padang, abangnya tersebut baru saja pulang ke Jakarta tempat istrinya tinggal. Sang istri baru melahirkan anak pertama mereka pada 2 Januari 2021. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut bernama Alvano Faeyza Alingga.
Dipeluk, diciumnya putra pertamanya itu, kemudian diabadikan lewat foto yang diteruskan pada keluarga ayah ibunya di Padang. Dia pamerkan bayinya yang masih merah pada kakek dan nenek anaknya.
"Ayah dan ibu abang belum bisa ke Jakarta, karena suasana Covid-19. Makanya kemarin sebelum balik abang vidio calla dengan keluarga di Padang," terang dia.
Meski berat meninggalkan istri dan anak yang baru lahir namun karena rasa tanggung jawab, Angga berangkat juga ke Kalimantan, hingga tragedi itu terjadi.
Angga, menikah pada Februari 2020 di Padang. Setelah menikah dia berangkat ke Jakarta sebab istrinya yang orang Pariaman telah lama tinggal di sana. Sejak saat itu alumni sekolah pelayaran Padang itu belum pernah pulang, karena kesibukan dan kondisi wabah Covid-19. Ketika rindu pada ayah ibu saudara dan keluarga besar diobatinya lewat vidio call.
Peristiwa hilang kontaknya pesawat Sriwijaya diketahui keluarga Angga dari berita yang beredar. Mereka tahu Angga ada dalam pesawat itu.
Keluarga berharap doa untuk keselamatan Angga. Jika memang Sriwijaya Air jatuh ke laut, mereka berharap Angga dan seluruh penumpang selamat.
"Abang kan orang kapal, kalau memang pesawatnya jatuh abang bisa menyelamatkan diri di laut. Tolong doakan abang saya kak," harapnya.
Sejak kabar tersiar rumah orangtua Angga di Jalan Usang Sungai Sapih Kelurahan Sungai Sapih Padang banyak didatangi warga. Warga sekitar memberi semangat dan berdoa agar Angga bisa selamat dalam tragedi tersebut. YL
0 Comments